Mitos Salah Mengenai Jurusan Hospitality dan Pariwisata

Mitos Salah Mengenai Jurusan Hospitality dan Pariwisata – Jurusan Perhotelan dan Pariwisata memang tergolong baru di Indonesia. Jadi tidak heran jika kebanyakan orang salah kaprah mengenai program studi yang satu ini. Memang jurusan pariwisata kurang populer di banding jurusan lain seperti ekonomi, hukum, politik dan psikologi. Ini karena pariwisata di Indonesia baru di akui sebagai ilmu pada tahun 2008, di mana negara lain industri pariwisata sudah lebih maju.

1. Kuliahnya Gampang

Jika banyak orang yang bilang, kuliah di teknik susah, ekonomi apalagi. Di jurusan hukum males menghapal undang-undang, di IT tidak paham komputer, terus Psikologi tidak paham pelajarannya dan mengambil pariwisata karena terlihat enak bisa jalan-jalan. Kelihatannya jurusan pariwisata memang enak karena bisa jalan-jalan tetapi sebenarnya ada banyak hal yang harus di pelajari anak jurusan pariwisata.

  • Statistik Pariwisata, mata kuliah yang bakal menghitung-hitung angka. Seperti menghitung jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata. Lalu prediksi dari demografinya, geografi, sampai ke psikografi. Ini agar kita tahu kebijakan objek wisata itu mau di bawa ke mana.
  • Tourism Behaviour, Membahas perilaku wisatawan seperti belajat psikologi.
  • Ekonomi Pariwisata, mata kuliah ini membahas seberapa besar dampak pariwisata di suatu destinasi atau objek wisata, baik secara makro maupun mikro seperti belajar ekonomi.
  • Tourism Law, pembahasan tentang aturan-aturan untuk objek wisata, hotel, restoran dan usaha pariwisata lain seperti belajar hukum.
  • Studi Wilayah atau Perencanaan Destinasi, kamu haru belajkar zonasi pengembangan kawasan wisata seperti teknik
  • Manajemen Objek Wisata, belajar tentang manajemen
  • Ekowisata, dalam matkul ini kamu akan belajar tentang mengembangkan pariwisata berbasis pelestarian alam. Seperti belajar ilmu kehutanan atau lingkungan.’
  • Tourism Philosophy, sudah jelas akan belajar apa di mata kuliah ini. Tentu saja akan belajar tentang filosofi manusia saat melakukan perjalanan wisata
  • Belajar Bahasa Asing, seperti bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Jepang, bahasa Mandarin. Belajar bahasa asing agar bisa betkomunikasi dengan turis mancanegara.
  • Geografi Pariwisata, membahas pemetaan potensi wisata. Bisa dalam lingkup daerah, provinsi sampai nasinal.
  • Pariwisata Budaya, tentang bagaimana mengembangkan pariwisata yang di dasarkan kepada kearifan budaya lokal, seperti belajar antropologi, sejarah dan arkeologi.

Baca Juga : Tantangan dan Peluang Bagi Universitas Indonesia di Era Digital

2. Jalan-Jalan Terus Kerjaannya

Dalam mata kuliah studi wilayah atau ilmu tata ruang, anak pariwisata ke objek wisata untuk melihat atraksi dan potensi yang ada. Aktivitas lain yang perlu di lakukan adalah mengukur jalan ke objek wisata, menghitung jembatan, serta memeriksa sarana dan prasarana lainnya. Lalu amenities wisata juga perlu di kaji, seperti menghitung tong sampah, kamar mandi, toko-toko oleh-oleh dan pembuangan limbah. Jangan lupa ancillary service juga harus di cek, seperti brosur pemasaran, pintu gerbang, peta dan lain lain.

3. Mahasiswa Pariwisata Hafal Info Segala Objek Wisata

Pasti banyak yang bertanya tau meminta tolong seputar hotel dan objek wisata ke destinasi tujuan atau meminta tolong menjadi tour guide. Tetapi anak pariwisata tidak tahu semua objek wisata dan hafal semua hotel. Lalu objek wisata juga ada banyak dan tidak semua objek wisata anak pariwisata tahu ceritanya.

4. Paham Tengtang Pengembangan Desa Wisata

Ilmu Pariwisata sebenarnay memiliki beberapa spesialisasi. Contohnya seperti attractions and destination, human resource management in tourism, tourism marketing, MICE, lodging, heritage sampai culinary. Jadi setiap mahasiswa pariwisata biasanya memiliki spesialisasinya sendiri.

5. Setelah Lulus, Kerjanya di Bidang Objek Wisata atau Hotel

Pariwisata pada dasarnya adalah hospitality atau keramah tamahan, yaitu ilmu tentang melayani tamu. Ilmu ini memang banyak di gunakan di Hotel, namun sat ini 60% dari sebuah produk adalah pelayanan. Ilmu Pelayanan bisa di aplikasikan ke berbagai industri seperti di perusahaan perbankan, operator seluler, maskapai penerbangan, KAI PELNI, pelayanan konsultan dan badan pemerintahan.